Selasa, 10 Maret 2015

contoh sampel acak dan non acak

A.    Sampel Acak
1.      Undian
kita ingin memilih sebuah sampel yang besarnya dua dari sebuah populasi yang terdiri dari lima tenaga ahli. Kita tulis nama tenaga ahli tadi masing-masing pada secarik kertas, dan kertas tersebut kita gulung. Lalu kita masukkan ke dalam kotak dan dikocok. Kemudian tarik satu gulungan kertas lain tanpa memasukkan kembali gulungan kertas pertama. Nama-nama pada kedua gulungan kertas tadi merupakan anggota dari sampel yang kita tarik secara undian.
2.      Ordinal
Erna sedang berharap-harap cemas di depan televisi. Beberapa hari yang lalu ia mendaftarkan namanya untuk mengikuti sebuah kuis pendidikan. Ia mendapatkan nomor berkode 9812901. Ia tidak tahu nomor apakah itu. Nomor-nomor yang diberikan kepada para peserta kuis akan diacak dengan komputer. Yang ia tahu, jika nomor kode yang ia miliki keluar dalam pengocokan nomor-nomor tersebut, ia akan ditelepon pihak penyelenggara kuis. Artinya, ia akan memenangkan kuis tersebut
3.      Randomisasi dari tabel bil. Random
dalam sebuah kampung terdapat 900 petani. Kita ingin menarik sebuah sampel keperluan. Jika kita menggunakan sistem undian, maka kita menyediakan 900 gulungan kertas dan masing-masing kertas kita tuliskan nama petani. Tentu kerja ini melelahkan. Tapi jika digunakan tabel angka random, maka dapat menghemat waktu. Caranya; karena N=900, maka bilangan harus terdiri dari tiga angka (digit). Pertama-tama nomorilah tiap satu elementer populasi (petani) dari 001 sampai 900, yaitu;
001, 002, 003, 004, ......., 898, 899, 900
Kemudian bukalah tabel angka random. Dengan menutup mata tusuklah sebuah angka dengan pensil, dan catatlah angka tersebut pada baris berapa dan kolom berapa.
4.      Sampel acak sederhana
Ingin mengetahui pendapat anggota DPR komisi II akan wacana di masyarakat, maka nama-nama pada anggota DPR komisi II yang berjumlah sekitar 120 dimasukkan kedalam kotak, dan nama yg keluar adalah orang yg akan menjadi responden.
5.      Sampel acak distratifikasi
Pada penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi, 2010 yaituingin mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan. Peneliti menduga bahwamanajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadap kebijakan perusahaan diperusahaanPT KINGJIM INDONESIA. Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harusterdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Dengan teknik pemilihan sampel secara random distratifikasikan, maka peneliti akan memperoleh manajer di ketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer atas, manajer menengah dan manajer bawah.
6.      Sampel gugus
peneliti ingin melakukan penelitian tingkat penerimaan pegawai terhadap kebijakan baru perusahaan.  Perusahaan memiliki 100 departemen, dimana masing-masing departemen terdiri dari pegawai-pegawai yang memiliki karakteristik berbeda.  Peneliti ingin membagi jumlah sampel berdasarkan besaran departemen.
7.      Sampel sistematis
Ingin dipilih 20 dari 200 pasien yang ada dengan cara sampling sistematik. Dengan demikian diperlukan 20/200=1/10 bagian dari populasi yang akan diikutsertakan sebagai sampel, karenanya maka setiap pasien nomor 10 akan dipilih. Mula-mula tiap subyek diberi nomor, dari 1 sampai dengan 200. Tiap pasien ke-10 diambil sebagai sampel, sehingga pada akhirnya yang diikutsertakan dalam sampel adalah pasien bernomor 10,20,30,40,s/d 200.
8.      Sampel wilayah
lembaga survei ingin melakukan Quickcount hasil pemungutan suara PILKADA Sulawesi Utara dan jumlah sampel akan disebarkan secara merata berdasarkan besaran wilayah (Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan dan jumlah TPS).  Pembagian akan dilakukan secara proporsional berdasarkan besarnya jumlah TPS di kabupaten/kota.
B.     Sampel Non acak
1.      Convenience sample
SPG sebuah merk susu X ingin melakukan jajak pendapat mengenai rasa merk susu X di Mega Mall.  SPG tersebut hanya akan memilih sampel berdasarkan sampel pengunjung yang masuk lewat pintu utama mall, misalnya.  Bisa juga berdasarkan faktor kedekatan dengan orang lain.  Jenis sampel ini cocok untuk penelitian pendahuluan atau ujicoba.
2.       Purposive sampling
a.       Judgment sample
untuk meneliti pendapat ibu tentang perbandingan pemberian ASI dan susu botol, dipilih ibu-ibu yang pernah memberikan ASI dan pernah pula memberi susu formula kepada bayinya. Atau yang pendidikannya cukup sehingga dapat memberikan keterangan yang akurat.
b.      Quota sampling
 Peneliti ingin mengetahui informasi tentang penempatan karyawan yang tinggal di perumahan Pondok Hijau, dalam kategori jabatan tertentu dan pendapatannya termasuk kelas tertentu pula. Dalam pemilihan orangnya (pengambilan sampel) akan ditentukan pertimbangan oleh peneliti sendiri atau petugas yang diserahkan mandat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar